Baru-baru ini komite Nobel memberikan hadiah Nobel di bidang kimia dan fisika ke beberapa ilmuwan. Di bidang kimia, ada tiga ilmuwan yang mendapatkan hadiah Nobel. Mereka di antaranya Osamu Shimomura dari Jepang, Martin Chalfie, profesor dari Universitas Columbia di New York, dan Roger Tsien pengajar dari Universitas California dari Amerika.
Mereka mendapatkan Nobel karena berhasil meneliti mengenai protein berpendar hijau atau Green Fluorescent Protein (GFP) yang diprediksi dapat menghambat penyebaran sel kanker. Protein tersebut dapat ditemukan pada hewan ubur-ubur.
Orang yang pertama mengisolasi GFP dari ubur-ubur adalah Shimomura. Ia mengambil ubur-ubur di Pantai Barat, Amerika Utara tepatnya tahun 1962. Ia pun meneliti ubur-ubur tersebut dan menemukan bahwa GFP menjadi hijau terang ketika disorot di bawah ultraviolet. Chalfie pada tahun 1990-an berhasil menujukkan GFP sebagai genetika yang bercahaya. Kemudian Tsien menambahkan bahwa GFP ini berproses. Penelitian GFP ini diharapkan dapat digunakan untuk penyembuhan kerusakan saraf atau melihat bagaimana insulin membuat embrio tumbuh di pankreas.
Selain itu di bidang fisika, hadiah Nobel diberikan kepada ilmuwan Yoichiru Nambu dari Universitas Chicago dan dua warga Jepang , Makoto Kobayashi dan Toshihide Maskawa. Mereka memenangkan hadiah sebesar USD1,4 juta. Teori mereka berhasil menjelaskan mengenai partikel terkecil.
Setengah dari total hadiah tersebut diperoleh Nambu karena ia berhasil memecahkan serangkaian rumus matematika yang dikerjakannya setengah abad yang lalu. Kobayashi dan Maskawa berhasil menemukan keluarga baru dari partikel sub-atomik. Ketiga ilmuwan ini dianggap fokus dalam menjalani penelitian dengan konsep fisika "Simetri."
Kapan ya? Ilmuwan dari Indonesia bisa memperoleh penghargaan prestisius ini?
Mereka mendapatkan Nobel karena berhasil meneliti mengenai protein berpendar hijau atau Green Fluorescent Protein (GFP) yang diprediksi dapat menghambat penyebaran sel kanker. Protein tersebut dapat ditemukan pada hewan ubur-ubur.
Orang yang pertama mengisolasi GFP dari ubur-ubur adalah Shimomura. Ia mengambil ubur-ubur di Pantai Barat, Amerika Utara tepatnya tahun 1962. Ia pun meneliti ubur-ubur tersebut dan menemukan bahwa GFP menjadi hijau terang ketika disorot di bawah ultraviolet. Chalfie pada tahun 1990-an berhasil menujukkan GFP sebagai genetika yang bercahaya. Kemudian Tsien menambahkan bahwa GFP ini berproses. Penelitian GFP ini diharapkan dapat digunakan untuk penyembuhan kerusakan saraf atau melihat bagaimana insulin membuat embrio tumbuh di pankreas.
Selain itu di bidang fisika, hadiah Nobel diberikan kepada ilmuwan Yoichiru Nambu dari Universitas Chicago dan dua warga Jepang , Makoto Kobayashi dan Toshihide Maskawa. Mereka memenangkan hadiah sebesar USD1,4 juta. Teori mereka berhasil menjelaskan mengenai partikel terkecil.
Setengah dari total hadiah tersebut diperoleh Nambu karena ia berhasil memecahkan serangkaian rumus matematika yang dikerjakannya setengah abad yang lalu. Kobayashi dan Maskawa berhasil menemukan keluarga baru dari partikel sub-atomik. Ketiga ilmuwan ini dianggap fokus dalam menjalani penelitian dengan konsep fisika "Simetri."
Kapan ya? Ilmuwan dari Indonesia bisa memperoleh penghargaan prestisius ini?