khasiat minum kopiMenikmati kopi di pagi hari memang sangat menyenangkan, apalagi ditambah sejuknya udara pagi serta selembar koran yang sarat informasi. Ternyata berdasarkan penelitian dari Oklahoma Medical Researh Foundation, secangkir kopi kental tidak hanya menjadi minuman yang nikmat, namun juga punya banyak khasiat. Yang terbaru di antaranya yaitu dapat mencegah serangan sklerosa berganda (multiple sclerosis) atau mati rasa pada sekujur tubuh. Penelitian ini telah dirilis di media online National Academy of Sciences.
Oklahoma Medical Researh Foundation dalam penelitian tersebut menggunakan tikus sebagai bahan percobaan. Setelah diberi minuman yang setara dengan enam hingga delapan cangkir kopi per hari pada manusia, tikus tersebut terhindar dari serangan sklerosa berganda. Linda Thompson dari Oklahoma Medical Researh Foundation mengungkapkan penelitian ini merupakan temuan diluar dugaan dan menggembirakan. Penelitian ini diharapkan dapat menyembuhkan penderita sklerosa berganda yang saat ini diduga mencapai 2,5 juta orang di seluruh dunia.
Dengan temuan ini, Linda Thompson mengharapkan hal ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi berbagai macam jenis penyakit seperti lupus atau radang sendi. Meski begitu, ia mengaku bahwa jalan panjang masih harus ditempuh untuk menyempurnakan penelitian ini. Sebab, teori tersebut masih baru sebatas diperlakukan pada tikus, yang tentu saja berbeda dengan manusia pada umumnya.
Oklahoma Medical Researh Foundation dalam penelitian tersebut menggunakan tikus sebagai bahan percobaan. Setelah diberi minuman yang setara dengan enam hingga delapan cangkir kopi per hari pada manusia, tikus tersebut terhindar dari serangan sklerosa berganda. Linda Thompson dari Oklahoma Medical Researh Foundation mengungkapkan penelitian ini merupakan temuan diluar dugaan dan menggembirakan. Penelitian ini diharapkan dapat menyembuhkan penderita sklerosa berganda yang saat ini diduga mencapai 2,5 juta orang di seluruh dunia.
Dengan temuan ini, Linda Thompson mengharapkan hal ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi berbagai macam jenis penyakit seperti lupus atau radang sendi. Meski begitu, ia mengaku bahwa jalan panjang masih harus ditempuh untuk menyempurnakan penelitian ini. Sebab, teori tersebut masih baru sebatas diperlakukan pada tikus, yang tentu saja berbeda dengan manusia pada umumnya.