Kebahagiaan biasanya diidentikkan dengan segala sesuatu yang berada di luar anda seperti harta benda yang dimiliki. Tapi apakah kebahagiaan bisa anda rasakan saat memiliki rumah indah, mobil mewah, penghasilan besar dan pasangan hidup yang cantik ataupun ganteng?
Sebenarnya kebahagiaan yang disebabkan hal-hal diluar anda merupakan kebahagiaan semu. Karena kebahagiaan itu akan hilang dengan cepat saat anda memiliki semua item tersebut. Keinginan-keinginan yang ada pada manusia seringkali menjauhkan manusia akan terjadi. Kebahagiaan merupakan sebuah kondisi tanpa syarat. Tanpa memiliki apapun anda bisa bahagia, tapi itu terjadi saat anda memutuskan dari awal.
Coba katakan pada diri anda sendiri, “Saya sudah memilih untuk bahagia apapun yang akan terjadi.” Anda akan merasa bahagia meski tidak memiliki harta yang berlimpah, meski kondisi diluar tidak sesuai dengan keinginan anda. Semua itu tidak akan mengganggu karena andau tidak menempatkan kebahagiaan anda disana.
Kebahagiaan yang hakiki terletak di dalam diri anda sendiri, karena pada dasarnya kebahagiaan ada pada pemikiran anda sendiri. Jadi ubahlah cara berpikir anda agar kebahagiaan dan ketentraman bathin bisa anda dapatkan secepatnya. Ada tiga pemikiran yang bisa anda tanamkan dalam diri anda sendiri, simak berikut ini.
Kunci pertama kebahagiaan adalah rela memaafkan. Coba renungkan Tuhanlah yang Maha Suci, sementara manusia adalah tempat kesalahan dan kealpaan. Kesempurnaan manusia justru terletak pada ketidaksempurnaannya. Dengan memahami konsep ini, hati anda akan selalu terbuka untuk memaafkan orang lain. Sebagian besar masalah yang anda hadapi dalam hidup, sebenarnya bersumber dari ketidakmampuan anda untuk memaafkan orang lain.
Kedua adalah bersyukur. Coba renungkan bahwa orang yang bahagia adalah orang yang senantiasa mensyukuri apa yang telah didapatnya. Masalah sekecil atau sebesar apapun, cobalah anda syukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada anda. Orang yang bersyukur tidak terganggu dengan apa yang ada diluar, karena dia selalu menerima apa saja yang dihadapinya.
Point yang ketiga, kebahagiaan adalah tidak membesar-besarkan hal-hal kecil. Coba renungkan bahwa janya Tuhanlah yang Maha Besar dan banyak hal-hal yang anda pikirkan setiap hari sebenarnya adalah masalah-masalah kecil. Masalah-masalah ini bahkan tidak akan pernah anda ingat lagi satu tahun dari sekarang.
Penelitian mengenai stres menunjukkan adanya beberapa hal yang merupakan penyebab terbesar stres, seperti kematian orang yang anda cintai, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya. Hal-hal seperti ini bolehlah anda anggap sebagai hal yang ‘agak besar’. Tapi, bukankah hal-hal ini hanya anda alami sekali-sekali dan pada waktu-waktu tertentu? Kenyataannya, kebanyakan hal-hal yang anda pikirkan dalam hidup sebenarnya hanyalah masalah-masalah kecil. So’ enjoy your life… ok pals.
Sebenarnya kebahagiaan yang disebabkan hal-hal diluar anda merupakan kebahagiaan semu. Karena kebahagiaan itu akan hilang dengan cepat saat anda memiliki semua item tersebut. Keinginan-keinginan yang ada pada manusia seringkali menjauhkan manusia akan terjadi. Kebahagiaan merupakan sebuah kondisi tanpa syarat. Tanpa memiliki apapun anda bisa bahagia, tapi itu terjadi saat anda memutuskan dari awal.
Coba katakan pada diri anda sendiri, “Saya sudah memilih untuk bahagia apapun yang akan terjadi.” Anda akan merasa bahagia meski tidak memiliki harta yang berlimpah, meski kondisi diluar tidak sesuai dengan keinginan anda. Semua itu tidak akan mengganggu karena andau tidak menempatkan kebahagiaan anda disana.
Kebahagiaan yang hakiki terletak di dalam diri anda sendiri, karena pada dasarnya kebahagiaan ada pada pemikiran anda sendiri. Jadi ubahlah cara berpikir anda agar kebahagiaan dan ketentraman bathin bisa anda dapatkan secepatnya. Ada tiga pemikiran yang bisa anda tanamkan dalam diri anda sendiri, simak berikut ini.
Kunci pertama kebahagiaan adalah rela memaafkan. Coba renungkan Tuhanlah yang Maha Suci, sementara manusia adalah tempat kesalahan dan kealpaan. Kesempurnaan manusia justru terletak pada ketidaksempurnaannya. Dengan memahami konsep ini, hati anda akan selalu terbuka untuk memaafkan orang lain. Sebagian besar masalah yang anda hadapi dalam hidup, sebenarnya bersumber dari ketidakmampuan anda untuk memaafkan orang lain.
Kedua adalah bersyukur. Coba renungkan bahwa orang yang bahagia adalah orang yang senantiasa mensyukuri apa yang telah didapatnya. Masalah sekecil atau sebesar apapun, cobalah anda syukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada anda. Orang yang bersyukur tidak terganggu dengan apa yang ada diluar, karena dia selalu menerima apa saja yang dihadapinya.
Point yang ketiga, kebahagiaan adalah tidak membesar-besarkan hal-hal kecil. Coba renungkan bahwa janya Tuhanlah yang Maha Besar dan banyak hal-hal yang anda pikirkan setiap hari sebenarnya adalah masalah-masalah kecil. Masalah-masalah ini bahkan tidak akan pernah anda ingat lagi satu tahun dari sekarang.
Penelitian mengenai stres menunjukkan adanya beberapa hal yang merupakan penyebab terbesar stres, seperti kematian orang yang anda cintai, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya. Hal-hal seperti ini bolehlah anda anggap sebagai hal yang ‘agak besar’. Tapi, bukankah hal-hal ini hanya anda alami sekali-sekali dan pada waktu-waktu tertentu? Kenyataannya, kebanyakan hal-hal yang anda pikirkan dalam hidup sebenarnya hanyalah masalah-masalah kecil. So’ enjoy your life… ok pals.