New-York - Saham-saham di Wall Street kembali berjatuhan. Meski sempat dibuka menguat di atas level 10.000, namun indeks Dow Jones Industrial Average ditutup kembali merosot hingga level terburuk dalam 5 tahun terakhir.
Pada perdagangan Selasa (7/10/2008), indeks Dow Jones merosot 508,39 poin (5,11%) ke level 9.447,11, lebih buruk ketimbang kejatuhan di hari Senin.
Sementara Nasdaq ditutup merosot 108,08 poin (5,80%) ke level 1.754,88 dan Standard 7 Poor's 500 anjlok 60,66 poin (5,74%) ke level 996,23, dan untuk pertama kalinya sejak 5 tahun terakhir merosot di bawah level 1.000.
Saham-saham perbankan menjadi korban kejatuhan. Saham Bank of America yang merupakan bank dengan kapitalisasi pasar terbesar, anjlok hingga 26% menjadi 23,77 dolar. Citigroup juga anjlok 12,9%, Wells Fargo merosot 9,04%.
Menurut analis dari Charles Scwab seperti dikutip dari AFP, Rabu (8/10/2008), pasar dihantam oleh kekhawatiran tentang krisis kredit dan kesehatan perekonomian AS, dan menjadi lebih buruk oleh komentar Gubernur Bank Sentral AS, Ben Bernanke.
Bernanke memberikan sinyal bahwa The Fed akan menurunkan tingkat suku bunganya menghadapi prospek pertumbuhan ekonomi AS yang kian memburuk.
Kemerosotan Wall Street langsung diikuti oleh bursa-bursa regional pada hari ini. Indeks KOSPI di Korsel dibuka merosot 42,14 poin (3,1%) ke level 1.323,96.
Indeks Nikkei-225 di Bursa Tokyo juga dibuka langsung anjlok 256,25 poin (2,52%) ke level 9.899,64. Indeks S&P/ASX200 di Bursa Australia juga anjlok 177,3 poin ke level 4.441,4 hanya dalam 10 menit awal perdagangan.
Berita ini dikutip dari Detikfinance.com edisi 8Oktober2008pukul 08.00