MELBOURNE (KONTEKAJA) - Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan asal Australia tidak diterbangkan setelah 4 bayi ular piton yang mereka bawa lepas dari sangkarnya.
Ular yang mempunyai panjang sekitar 15 centimeter itu itu merupakan bagian dari sekitar 12 ular piton jenis Stimson yang diterbangkan dari Alice Springs menuju Melbourne.
Awalnya petugas di pesawat itu memperkirakan hilangnya ular-ular tersebut karena dimangsa ular lainnya.
Namun dugaan itu dikesampingkan setelah ular-ular itu ditimbang setelah mendarat.
Akibat kejadian ini perusahaan maskapai penerbangan itu terpaksa memindahkan penumpang ke pesawat lainnya.
Petugas berusaha menemukan keenam ular itu dengan mengasapi pesawat itu untuk mematikan ular-ular tersebut.
Namun petugas tetap belum bisa menemukan ular-ular tersebut.
"Ular-ular ini bukan dari jenis ular yang langka sehingga kami mengambil keputusan untuk mematikan mereka dengan asap. Sehingga kalau nanti mereka muncul, pasti yang terlihat adalah ular yang sudah mati," kata David Epstein dari Qantas.
Hingga saat ini petugas masih belum bisa mengetahui bagaimana ular-ular yang bisa tumbuh hingga satu meter ini lepas dari sangkarnya.
Ular-ular ini sendiri diangkut di cargo milik pesawat itu dengan cara dimasukan ke dalam tas di sebuah kotak plastik yang dilubangi.
Pesawat itu kembali melayani penumpang pada hari Rabu.